Ir para o conteúdo principal

Mensagens do blog por Dwight Baldessin

Berkas Kasus Pembunuhan Tiga Polisi Lampung Memuat Bukti Transfer Setoran Judi Sabung Ayam

Berkas Kasus Pembunuhan Tiga Polisi Lampung Memuat Bukti Transfer Setoran Judi Sabung Ayam

PALEMBANG, KOMPAS — Terkait isu uang setoran judi sabung ayam yang jadi pemicu penembakan dan pembunuhan terhadap tiga polisi di Lampung, Detasemen Polisi Militer II/3 Lampung temukan bukti transfer yang diduga berhubungan dengan isu tersebut. Bukti itu siap diungkap dalam persidangan.

"Dari hasil pemeriksaan, kami menemukan bukti transfer yang diduga ada kaitannya dengan isu uang setoran judi sabung ayam tersebut. Bukti transfer itu sudah tercatat dalam berkas perkara kasus yang kami limpahkan kepada Oditurat Militer (Otmil) I-05 Palembang hari ini," ujar Komandan Detasemen Polisi Militer (Denpom) II/3 Lampung Mayor CPM Haru Prabowo saat konferensi pers di Markas Otmil I-05 Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (30/4/2025).

Haru mengatakan, pihaknya serius menyelidiki kasus itu. Mereka berusaha mencari fakta yang perlu diungkap dengan melibatkan banyak saksi yang berjumlah 28 saksi umum dan tiga saksi ahli.

Salah satu temuan tim penyidik adalah bukti transfer yang diduga terkait dengan uang setoran judi sabung ayam, namun Haru belum mampu mengungkap asal-usul, tujuan, maupun jumlah dari bukti transfer tersebut.

Haru menyatakan, "Rincian mengenai siapa kepada siapa dan jumlah nominalnya akan diungkapkan dalam fakta persidangan nanti. Yang pasti, bukti transfer yang diduga terkait setoran tersebut ada dan telah tercantum dalam berkas perkara kasus itu."

Perihal uang setoran judi sabung ayam itu pertama kali diungkapkan oleh Kepala Penerangan Kodam II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar dalam konferensi pers di Palembang tak lama setelah peristiwa berdarah tersebut terjadi. Menurut Eko, pihak TNI yang mengelola judi sabung ayam itu diduga menyetor Uang diberikan kepada polisi untuk menggerebek perjudian tersebut.

Namun, menjelang hari kejadian, kedua pihak diduga tidak sepakat terkait besaran nilai setoran. Konflik tersebut diduga menjadi latar belakang penembakan yang menewaskan tiga polisi saat penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Senin sore (17/3/2025).

Ketiga korban meliputi Kapolsek Negara Batin Ajun Komisaris Anumerta Lusiyanto, Bintara Unit Binmas Polsek Negara Batin Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, serta Bintara Satreskrim Polres Way Kanan Briptu Anumerta M. Ghalib Surya Ganta.

KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Tersangka penembakan dan pembunuhan tiga polisi di Lampung, Kopral Dua Basarsyah (kiri), serta tersangka perjudian sabung ayam, Pembantu Letnan Satu Yun Heri Lubis (kanan), dipresentasikan dalam konferensi pers di Markas Otmil I-05 Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (30/4/2025).

Tersangka dalam kasus penembakan dan pembunuhan tersebut adalah Kopral Dua Basarsyah. Selain terlibat dalam kasus itu, Basarsyah juga diduga sebagai pengelola judi sabung ayam. Selain dia, seorang anggota TNI lain, Pembantu Letnan Satu Yun Heri Lubis, juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus judi sabung ayam.

Menanggapi munculnya kembali isu tersebut, kuasa hukum keluarga ketiga korban dari Tim Hotman 911, Muhammad Raynaldi Oktavian, menyatakan bahwa pihak TNI atau tersangka dipersilakan membicarakan adanya uang setoran judi sabung ayam. Namun, hal itu belum tentu benar hingga terbukti di pengadilan.

Pada pertemuan sidang mendatang, kami akan membuktikan bahwa uang setoran tersebut tidak ada.

Di sisi lain, Raynaldi memastikan bahwa mereka telah menyiapkan sejumlah saksi dan barang bukti untuk membantah dugaan adanya uang sentoran. "Pada saat persidangan nanti," Raynaldi dengan tegas menyatakan, "Kami akan membuktikan bahwa uang setoran itu tidak pernah ada."

Persiapan Sebelum Big Game Pama Meesuwan #shorts

Kakak ipar Lusiyanto, Taruna Jaya, menyatakan bahwa isu mengenai uang sentoran sangat menyakitkan hati keluarga korban. Saat keluarga sedang berduka, seharusnya isu tersebut tidak disebarluaskan terlebih lagi jika kebenarannya belum dapat dipastikan.

Keluarga korban yakin bahwa uang setoran tersebut tidak pernah ada. "Selama bertugas, Lusiyanto sangat dipercaya. Dia tidak pernah berbuat nakal, apalagi mengambil uang setoran seperti itu," ujar Taruna.

PALEMBANG, KOMPAS — Menanggapi isu tentang uang setoran judi sabung Dewa89 sambung ayam yang berujung penembakan dan pembunuhan terhadap tiga polisi di Lampung, Detasemen Polisi Militer II/3 Lampung menemukan bukti transfer yang diduga berkaitan. Bukti ini akan dipaparkan dalam proses persidangan.

Menurut Komandan Detasemen Polisi Militer (Denpom) II/3 Lampung, Mayor CPM Haru Prabowo, saat konferensi pers di Markas Oditurat Militer (Otmil) I-05 Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (30/4/2025), "Dari hasil pemeriksaan, kami menemukan bukti transfer yang diduga terkait dengan isu uang setoran judi sabung ayam. Bukti transfer tersebut telah tercatat dalam berkas perkara yang hari ini kami limpahkan ke Oditurat Militer."

Suasana Gelanggang Thailand

Haru menyatakan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan mendalam terhadap kasus tersebut, dengan berupaya mengungkap fakta penting melalui keterangan dari 28 saksi umum dan tiga saksi ahli.

Salah satu temuan tim penyidik adalah bukti transfer yang diduga terkait dengan dana setoran judi sabung ayam. Namun, Haru belum mampu mengidentifikasi sumber dan tujuan dari bukti transfer tersebut maupun jumlahnya.

Biarkan saja mengenai siapa ke siapa dan berapa besar nominalnya. Fakta persidangan nanti akan mengungkapkan hal tersebut. Pastikan, bukti transfer yang diduga terkait setoran itu ada dan telah tercantum dalam berkas perkara kasus tersebut," kata Haru.

Perihal uang setoran judi sabung ayam itu pertama kali diungkapkan oleh Kepala Penerangan Kodam II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar dalam konferensi pers di Palembang tak lama setelah peristiwa berdarah tersebut terjadi. Menurut Eko, pihak TNI yang mengelola judi sabung ayam itu diduga menyetor uang kepada polisi untuk menggelar perjudian tersebut.

Namun, menjelang hari kejadian, kedua pihak diduga tidak sepakat mengenai jumlah setoran. Konflik tersebut diduga menjadi penyebab penembakan yang menewaskan tiga polisi saat penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Negara Batin, Way Kanan, Lampung, pada Senin sore (17/3/2025).

Ketiga korban adalah Kapolsek Negara Batin Ajun Komisaris Anumerta Lusiyanto, Bintara Unit Binmas Polsek Negara Batin Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, dan Bintara Satreskrim Polres Way Kanan Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta.

KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Tersangka penembakan dan pembunuhan tiga polisi di Lampung, Kopral Dua Basarsyah (kiri), serta tersangka perjudian sabung ayam, Pembantu Letnan Satu Yun Heri Lubis (kanan), dipresentasikan dalam konferensi pers di Markas Otmil I-05 Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (30/4/2025).

Tersangka dalam kasus penembakan dan pembunuhan adalah Kopral Dua Basarsyah. Selain itu, Basarsyah diduga sebagai pengelola judi sabung ayam. Seorang anggota TNI lain yang juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus judi sabung ayam adalah Pembantu Letnan Satu Yun Heri Lubis.

Mengomentari munculnya kembali isu tersebut, kuasa hukum keluarga ketiga Muhammad Raynaldi Oktavian dari Tim Hotman 911 menyatakan bahwa pihak TNI atau tersangka dapat berbicara mengenai adanya uang setoran judi sabung ayam, namun hal tersebut belum tentu terbukti secara sah di pengadilan.

Saat persidangan nanti, kami akan buktikan bahwa tidak ada uang setoran tersebut.

Di sisi lain, Raynaldi menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah saksi dan barang bukti untuk membantah dugaan adanya uang setoran. "Dalam persidangan nanti, kami akan buktikan bahwa uang setoran tersebut tidak ada," tegas Raynaldi.

Kakak ipar Lusiyanto, Taruna Jaya, menyatakan bahwa isu mengenai uang sentoran sangat menyakitkan hati keluarga korban. Saat keluarga sedang berduka, seharusnya isu tersebut tidak disebarluaskan. Selain itu, kebenaran dari isu itu belum dapat dipastikan.

Keluarga korban sendiri meyakini bahwa uang sentoran itu tidak ada. "Selama bertugas, Lusiyanto sangat amanah. Dia tidak pernah macam-macam, apalagi mengambil uang setoran seperti itu," tutur Taruna.

  • Compartilhar

Reviews